Ini 4 Keunikan Gaya Pacaran Remaja di Jepang

Negara Jepang memiliki berbagai keunikan dan keanekaragaman budaya. Salah satu keunikannya adalah gaya pacaran di Jepang. Kebudayaan yang berbeda pastinya juga membuat kebiasaan yang berbeda pula untuk para remajanya. Di banding dengan Negara Indonesia gaya pacaran disana lebih bebas, karena berbeda norma. Berikut adalah keunikan gaya pacaran di Jepang:


Proses Menyatakan Cinta
Gaya pacaran di Jepang pertama adalah kebiasaan wanita yang lebih dulu menyatakan perasaannya. Berbeda dengan di Indonesia yang biasanya seorang laki-laki terlebih dahulu menyatakan perasaannya, wanita di Jepang justru haruslah yang pertama kali mengungkapkan cintanya kepada lelaki yang disukainya. Uniknya ketika si wanita mengungkapkan cintanya dan diterima oleh si lelaki maka akan diberikan kancing kedua dari baju  seragam oleh lelaki yang biasa disebut daini. Kancing yang diberikan adalah kancing kedua dari atas yang letaknya dibagian dada yang dekat dengan hati yang berarti si lelaki telah menerima cinta sang wanita.

Kencan yang “hemat”
Gaya pacaran di Jepang kedua adalah kencan dan membayar sendiri-sendiri. Berbeda dengan gaya pacaran di Indonesia. Di Jepang tidak ada acara mentraktir wanita terutama bagi mereka yang masih pelajar dan hanya mendapatkan uang dari orangtua, Walaupun mereka makan ditempat yang sama namun setelah selesai mereka akan membayar sendiri-sendiri. Bagi mereka sangat sayang membuang uang orang tua untuk mentraktir makan pacar.
Jika menginginkan mentraktir sang wanita haruslah mendapat uang sendiri. Tidak hanya itu saja, disana juga tidak ada acara antar jemput, jika ingin bertemu mereka akan datang sendiri-sendiri di tempat janjian.

Valentine dan White day
Gaya pacaran di Jepang ketiga adalah tradisi Valentine dan white day. Di acara valentine day wanita di Jepang akan mempersiapkan dan membeirkan hadiah kepada lelaki yang dicintainya, kemudian sang lelai akan membalas hadiah itu sebulan setelahnya yaitu di hari white day dengan memberikan bingkisan yang berupa kue kering, permen atau marshmallow. Hebatnya mereka harus membeli hadiah itu menggunakan uang mereka sendiri sehingga mereka harus bekerja keras untuk mendapatkan uang yang digunakan untuk membeli hadiah untuk kekasihnya.
Gaya pacaran di Jepang keempat adalah penggunaan pakaian seragam. Jika di Indonesia setelah pulang sekolah harus segera ganti baju dan segera pergi bermain, berbeda dengan pelajar di Jepang yang justru tidak buru-buru melepas seragamnya melainkan tetap menggunakannya terutama jika ingin bertemu dengan kekasih mereka. Mereka menganggap memakai seragam akan membuatnya terlihat lebih manis, cantik dan tampan. Di saat jam pulang sekolah biasanya akan dijumpai para remaja kencan berdua di tempat makan menggunakan seragam sekolah mereka.
Itulah keunikan gaya pacaran di Jepang yang pastinya sangat berbeda dengan gaya pacaran di Indonesia. Di Jepang berhubungan intim menjadi kebiasaan yang biasa, bahkan jika tidak melakukannya di atas umur 17 tahun mereka akan ditertawakan teman-temannya.

Comments