Ini Dia Perbedaan Pelajar Di Jepang Dan Di Indonesia Saat Merayakan Lulusan

Tradisi kelulusan di Jepang dan Indonesia -Kelulusan menjadi moment yang sangat menggembirakan karena para siswa berhasil menyelesaikan sekolah mereka dan menyedihkan karena mereka harus berpisah dengan teman-teman. Setiap Negara pastinya memiliki keunikan dan budaya sendiri-sendiri. hal ini juga terjadi di Negara Jepang dan Indonesia dalam hal merayakan kelulusan sekolah. Nah, apa bedanya? Simak perbedaan pelajar jepang dan Indonesia ini untuk lebih jelasnya!
 

Tradisi kelulusan di Indonesia

Tradisi kelulusan di Indonesia umumnya dirayakan dengan mencoret-coret baju seragam mereka menggunakan berbagai cat semprot berwarna. Semakin banyak warna yang digunakan untuk mengecat baju maka dianggap semakin bagus, tidak hanya pada baju mereka namun juga pada rambut. Semua dicat dengan tumpukan warna yang berbeda. Setelah itu mereka akan saling bertukar tanda tangan dari teman-teman mereka sebagai kenang-kenangan. Teman-teman bebas mencorat coret baju temannya dengan tulisan atau gambar yang diinginkan. Baju-baju yang telah dicat itu biasanya akan dijadikan pajangan di kamar untuk mengenang masa kelulusan mereka bersama teman-teman.

Yang membuat tradisi kelulusan di Jepang dan Indonesia berbeda lagi adalah acara konfoy. Di Indonesia biasa melakukan konfoy menggunakan kendaraan bermotor, mereka akan berkeliling jalan raya dengan mengibarkan bendera dan seragam mereka. Sesekali mereka memainkan motor mereka dan berteriak bergembira. Hal ini yang terkadang membuat geram para aparat kepolisian dan masyarakat yang sedang menggunakan jalan raya. Aksi mereka sangatlah mengganggu aktivitas lalu lintas, terlebih mereka berkendara tidak menggunakan peralatan yang lengkap. Sering juga mereka mengganti knalpot mereka menjadi knalpot dengan suara yang sangat bising untuk dimainkan dijalanan sehingga tercipta suasana gaduh.

Tradisi kelulusan di Jepang

Tradisi kelulusan di Jepang dan Indonesia  sangatlah berbeda, di Jepang untuk merayakan kelulusan para siswa akan mengambil kancing baju seragam siswa atau biasa disebut gakuran. Untuk para siswi mereka akan berusaha mendapatkan kancing dari lelaki yang ia idolakan begitupun sebaliknya. Gakuran adalah seragam SMP dan SMA di Jepang yang memiliki kacing berukuran besar yang letaknya di dada atau dekat dengan hati. DIsana, siswa yang kehilangan bayak kancing berarti ia menjadi idola banyak siswi. Bukan hanya itu saja di Jepang para orang tua dan guru yang tergabung pada PTA atau Parent and Teacher Association akan mengumpulkan baju-baju seragam sekolah yang sudah tidak dipakai karena kelulusan atau berpindah sekolah. Setelah itu mereka menyimpannya dan akan memberikannya kepada siswa yang membutuhkan seragam secara gratis.
Benar-benar berbeda jauh tradisi kelulusan di Indonesia. Sebaiknya para remaja di Indonesia menyontoh remaja di Jepang dalam hal merayakan sebuah kelulusan. Tradisi kelulusan di Jepang dan Indonesia sangat bertolak belakang yang membuat siswa di Indonesia mendapat penilaian yang negative. Nah, untuk kamu yang ngakunya masih muda, mari rubah tradisi kelulusan Indonesia dengan kegiatan bertema positif.

Comments