Inilah Alasan Anime Jepang Jarang Tayang Di Tv Indonesia

Bagi kamu generasi 90, pasti sangat merindukan tayangan anime yang tayang tiap minggu pagi sampai siang hari. Hampir semua stasiun TV swasta kala tersebut menayangkan anime, tak cuman hari minggu tapi juga hari yang lain. Mulai dari RCTI (Doraemon, Crayon Shinchan, YuGiOh, One Piece, dll.), Indosiar (Dragon Ball series sampai tamat, Digimon, dll.), SCTV (Samurai X, Pokemon, dll.), TV7 ~sekarang Trans7~ (Law of Ueki, Hunter x Hunter, dll.), LaTivi ~sekarang TVOne~ (Spongebob, dll.), serta beberapa stasiun TV yang lain.
Kalau sekarang, mungkin cuman beberapa stasiun TV saja yang masih bertahan menyiarkan serial anime. pada antaranya ada GlobalTV dengan serial Naruto Shippuuden serta Spongebob, RCTI dengan Crayon Shinchan (walaupun tak konsisten tayang) serta Doraemon (legend banget yang ini, 20 tahun lebih tayang).

Acara TV sekarang banyak didominasi oleh sinetron kejar tayang serta talkshow bergenre komedi. Beberapa acara musik yang dibumbui komedi bergeser menjadi acara komedi yang dibumbui musik karena porsi musiknya mungkin cuman 5% dari total durasi acara.

Berikut ini mungkin ialah beberapa alasan mengapa stasiun TV pada Indonesia tak lagi menayangkan anime.

  •     Pergantian Trend dari J-world ke K-world
        Tak dapat dipungkiri, beberapa lima tahun belakangan ini acara import pada TV kita didominasi oleh acara yang berbau Korea. Banyak drama serta musik Korea beredar pada Indonesia. Kalau dulu, bagi anak muda, sesuatu yang berbau jejepangan tersebut dianggap keren. Sekarang, kalau nggak suka Korea dianggap nggak gaul. Yah, itulah trend, siapa yang dominan, ia yang akan menang. Untungnya saya ialah kaum yang anti mainstream, sementara yang lain mencintai Korea, saya malah menyukai yang berbau Jepang.

  •     License Anime yang Mahal
        Yang ini sih saya nggak bener2 tahu, konon katanya, satu episode anime tersebut bisa mencapai 2M. Biasanya satu season sekitar 24 episode, jadi total satu season stasiun TV harus merogoh kocek sekitar 48M. Yang ini perlu diklarifikasi kebenarannya.

  •     Sensor yang Semakin Ketat
        Sensor pada Indonesia ini kalau menurut saya terlalu membabi buta. Masak orang ngrokok aja disensor? Padahal tersebut film tayang jam 12 malam. Masak iya anak kecil mau nonton film jam segitu?

  •     Kesalahan Pemahaman bahwa Anime cuman tuk Anak Kecil
        Inilah kesalahpahaman terbesar pada Indonesia. Nggak semua anime atau kartun tersebut bergenre anak-anak lho. Anime tersebut punya segmentasi usia sendiri. Sebagai contoh, doraemon tersebut salah satu anime yang memang diperuntukkan bagi anak-anak. Crayon Shinchan tersebut anime bergenre dewasa, tak patut ditonton anak-anak. Naruto serta One Piece tersebut anime bergenre remaja.

  •     Televisi ialah Perusahaan Profit Oriented
        Alasan ini berhubungan dengan alasan pertama. Karean TV ialah perusahaan yang berorientasi pada keuntungan, maka sudah sewajarnya kalau TV menayangkan acara yang sekarang lagi trend. Sebagai contoh, kala ini sedang ngetrend acara talkshow yang dibumbui joget2, semua acara talkshow pun akhirnya ikut-ikutan bikin acara yang serupa.

Jadi, bikin kamu-kamu yang tinggal pada Indonesia, jangan banyak berharap TV pada Indonesia menyiarkan anime-anime terbaru. Kalau mau nonton anime, nonton aja pada ANIMAX yang legal. Jangan download ya, tersebut ilegal. *Kecuali kalau kepepet, hehe*

Comments