Kantor berita Xinhua memberitakan China baru saja meluncurkan model rover pada China International Industry Fair, Shanghai, Selasa (3/11).
Model itu, berwarna keemasan, cuman kayakga dari ukuran sebenarnya. Sejumlah pakar memperlihatkan bagaimana rover tersebut kelak mengorbit serta mendarat pada Mars, serta menjalankan fungsinya sebagai penjelajah.
Niu Shengda, pakar satelit dari Shanghai Academy of Spaceflight Teknologi, mengatakan misi utama rover ini ialah melakukan pengideraan jauh komprehensif kala pada permukaan Mars.
Kabar ini muncul setelah ilmuwan NASA mengumumkan sudah menemukan cadangan air pada Mars. Temuan ini meningkatan harapan akan adanya kehidupan pada planet merah itu.
China relatif sukses mengirim pesawat tak berawak ke Bulan dua tahun lalu. Pengiriman merupakan bagian dari misi Chang'e-3.
Tahun 2017, China akan memulai tahap ketiga eksplorasi bulan dengan meluncurkan pesawat ruang angkasa Chang'e-5. Pesawat diprogram tuk mendarat pada Bulan serta kembali ke bumi dengan sampel tanah.
Tiga tahun kemudian, China akan meluncurkan pesawat ruang angkasa yang mampu mendarat pada sisi gelap Bulan. Jika berhasil, China layak mengklaim diri menjadi negara pertama yang mendarat pada sisi paling misterius pada Bulan.
Para ahli mengatakan tantangan utama China ialah menjaga komunikasi antara pesawat yang meluncur ke Mars dengan stasiun pada Bumi. Jarak yang sedemikian jauh dikhawatirkan mengurangi kekuatan sinyal.
Jarak Mars-Bumi ialah 400 juta kilometer, atau 900 kali jarak Bumi-Bulan. Akan memakan waktu 40 menit bagi stasiun pada Bumi tuk menghubungi pesawat ruang angka. Begitu pula sebaliknya.
Model itu, berwarna keemasan, cuman kayakga dari ukuran sebenarnya. Sejumlah pakar memperlihatkan bagaimana rover tersebut kelak mengorbit serta mendarat pada Mars, serta menjalankan fungsinya sebagai penjelajah.
Niu Shengda, pakar satelit dari Shanghai Academy of Spaceflight Teknologi, mengatakan misi utama rover ini ialah melakukan pengideraan jauh komprehensif kala pada permukaan Mars.
Kabar ini muncul setelah ilmuwan NASA mengumumkan sudah menemukan cadangan air pada Mars. Temuan ini meningkatan harapan akan adanya kehidupan pada planet merah itu.
China relatif sukses mengirim pesawat tak berawak ke Bulan dua tahun lalu. Pengiriman merupakan bagian dari misi Chang'e-3.
Tahun 2017, China akan memulai tahap ketiga eksplorasi bulan dengan meluncurkan pesawat ruang angkasa Chang'e-5. Pesawat diprogram tuk mendarat pada Bulan serta kembali ke bumi dengan sampel tanah.
Tiga tahun kemudian, China akan meluncurkan pesawat ruang angkasa yang mampu mendarat pada sisi gelap Bulan. Jika berhasil, China layak mengklaim diri menjadi negara pertama yang mendarat pada sisi paling misterius pada Bulan.
Para ahli mengatakan tantangan utama China ialah menjaga komunikasi antara pesawat yang meluncur ke Mars dengan stasiun pada Bumi. Jarak yang sedemikian jauh dikhawatirkan mengurangi kekuatan sinyal.
Jarak Mars-Bumi ialah 400 juta kilometer, atau 900 kali jarak Bumi-Bulan. Akan memakan waktu 40 menit bagi stasiun pada Bumi tuk menghubungi pesawat ruang angka. Begitu pula sebaliknya.
Comments
Post a Comment